Sinjai.Inforestorasi. Jalan poros Sinjai-Malino Kabupaten Gowa yang retak pada bulan lalu sepanjang kurang lebih 100 meter di Desa Bontolempangan Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai, kini mulai miring dan oleh warga dikhawatirkan dapat amblas di tengah kondisi tingginya intensitas hujan saat ini.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan peninjauan pada lokasi jalan retak sekaligus menyalurkan bantuan pada 10 kepala keluarga yang rumah tempat tinggalnya ikut mengalami keretakan pada sejunlah bagian bangunan.
Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Sinjai, Ambo Rappe mengungkapkan penyebab keretakan jalan dan rumah warga tersebut diduga akibat tanah bergerak seperti yang pernah terjadi pada tahun 2006 silam saat daerah ini dilanda banjir bandang dan tanah longsor.
“Karena jalan ini merupakan jalan provinsi, maka kami akan meneruskan laporannya kepada pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar segera dilakukan penanganan guna menghindari kerusakan yang semakin parah yang dapat berakibat pada jatuhnya korban” jelas Ambo Rappe.
Sementara itu, satu jembatan pada jalan Provinsi di Desa Bua Kecamatan Tellulimpoe yang menghubungkan Kabupaten Sinjai dengan Kajang Kabupaten Bulukumba, juga kembali amblas pada Kamis (01/06/2023).
Kepala BPBD Kabupaten Sinjai, Budiaman yang ditemui pada lokasi jembatan amblas, Jumat (02/06/2023) siang, mengungkapkan bahwa jembatan ini juga pernah ambruk pada tahun 2021 tepatnya Rabu (03/11/2021) sekitar pukul 14.00 Wita, yang kemudian mendapat penanganan pihak Pemerintah Provinsi.
Namun seperti yang disampaikan oleh warga, akibat tumpahan air dari bukit disekitar jembatan dan luapan sungai Balampangi yang mengakibatkan banjir, diduga menjadi penyebab utama ambruknya jembatan ini, termasuk jembatan darurat yang ada disampingnya. terang Budiaman.
Hal senada diungkapkan Analis Bencana BPBD Sinjai Andi Octave Amier yang pada Sabtu (03/06/2023) bersama anggota Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD sinjai melakukan peninjauan di lokasi terdampak.
“Berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan, Sabtu (3/6/2023), penyebab amblasnya jembatan ini karena tergerus banjir yang terjadi dan juga turut menggenangi sejumlah rumah warga” jelasnya.
Jembatan ini sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat, dan mulai kemarin (Jumat, 02/06/2023) tidak sedikit kendaran roda empat baik yang dari arah Kajang Bulukumba maupuan yang dari arah Sinjai tujuan Bulukmba, harus putar balik. Ada yang kembali menelusuri jalan poros, ada juga yang melintas lewat Desa Sukamaju ataupun Desa Era Baru.
Apalagi ini terjadi pada akhir pekan dan libur panjang, banyak pengguna jalan tujuan Bira yang harus kecewa setelah mengetahui jembatan ambruk dan tidak bisa dilewati. terang Andi Octave.
Untuk kejadian ini, melalui jaringan Pusdalops, telah kami sampaikan laporan baik kepada Gubernur Sulawesi Selatan maupun kepada pihak BNPB dengan harapan agar segera mendapat penanganan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena dengan kerusakan ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Pungkasnya.