Di Tengah Pandemi Covid-19, SMA Negeri 5 Sinjai Mobilisasi Siswa Ikuti Rohis I’tikaf Dengan Jemaah Tabligh Tanpa Prokes

Siswa SMA Negeri 5 Mengikuti Rohis Tanpa Memakai Masker

SINJAI.Inforestorasi. Lagi-lagi sebuah ironi kembali terjadi dalam pelaksanaan kebijakan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sinjai yang juga melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan pengetatan protokol kesehatan, justeru tak dihiraukan pelaksana satuan pendidikan SMA Negeri 5 Sinjai.

Hal ini terlihat jelas dari mobilisasi siswa yang dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) berupa Rohani Islam (Rohis) di masjid-masjid tanpa penerapan protokol kesehatan, yang dijadwalkan mulai berlangsung dari tanggal 1 Juli 2021dan harus mengikut serta menyatu pada kelompok jemaah tertentu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah untuk menanamkan doktrin.

Salah seorang siswa SMA Negeri 5 Sinjai telah mengeluhkan adanya kegiatan ini yang menurutnya terkesan dipaksakan, sebab pada awalnya ia mengaku keberatan untuk ikut dengan kegiatan karena alasan kondisi kesehatannya.

Namun pihak kepala sekolah dengan Pembina ekskul mendatangi orang tuanya., dan dirinya diminta mundur dari kepengurusan OSIS jika tidak mengikuti kegiatan Rohis dimaksud.

Padahal pelaksanaan kegiatan ini yang berlangsung pada beberapa masjid yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, tidak kami ketahui masjid mana yang berada pada wilayah zona merah, orange, dan hijau, dan peserta pun tidak dipersyaratkan menerapkan protokol kesehatan.

Kepala SMA Negeri 5 Sinjai, Andi Aliyuddin yang dikonfirmasi pada Senin (05/07/2021) menampik jika kegiatan itu tidak mengindahkan prokol kesehatan, meskipun faktanya di lapangan, siswa yang mengikuti ekskul itu tidak ada yang menggunakan masker.

Siswa SMA 5 mengikuti Rohis Di MAsjid Tanpa Menggunakan Masker

Soal adanya siswa yang diminta mundur dari kepengurusan OSIS, karena Aliyuddin berpandangan bahwa percuma menjadi pengurus OSIS kalau tidak mau mengikuti kegiatan Rohis ini yang merupakan program OSIS, tegasnya.

Namun ketika ditanya soal adanya dugaan “indoktrinasi” tertentu terhadap siswa dalam kegiatan itu, Aliyuddin tak menampiknya. Bahkan dengan tegas menyatakan jika itu sudah menjadi bagian dari programnya.

Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Sinjai, Arnidawaty Amir yang dihubungi lewat WAnya mengaku tidak tau menahu dengan kegiatan itu yang dilaksanakan di luar sekolah meskipun itu dinayatakan sebagai kegiatan siswa, karena memang saya tidak pernah dilibatkan baik dalam perencanaannya maupun dalam pelaksanaannya.

Demikian halnya dengan sejumlah guru SMA Negeri 5 Sinjai yang berhasil ditemui media ini, juga tak seorang pun yang mengaku mengetahui adanya kegiatan ini.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sinjai yang berupaya dikonfirmasi perihal izin pelaksanaan kegiatan ini, belum berhasil ditemui tim media. Demikian halnya dengan Kepala Cabang Diknas Sulsel yang teleponnya tidak aktif.(MR)

Pos terkait