SINJAI, inforestorasi.com – Suasana gemerlap serta hingar-bingar pada pesta perhelatan hari jadi Kabupaten Sinjai yang ke 456 yang puncaknya jatuh pada tanggal 27 februari bukan hanya dimaknai sebagai bentuk kegiatan seremonial yang dampaknya secara sistematik menyentuh langsung akan kebutuhan masyarakat dalam barbagai lini.
Namun ajang penyematan hari jadi Sinjai yang ke 456 juga harus menjadi alat takar dalam menentukan maju serta berkembang atau tindaknya harapan-harapan yang ingin masyarakat gapai.
Meski tidak dapat dipungkiri dan tidak serta merta memaksakan mata berpejam untuk mengakui bahwa ada keberhasilan pembangunan nyata yang telah dilakukan dan dipersembahkan oleh Bapak Bupati Sinjai Andi Seto Gadista Asapa bersama Wakilnya Hj. Andi Kartini Ottong.
Keberhasilan dan kemajuan pembangunan daerah Kabupaten Sinjai yang sudah terasa aromanya haruslah dimaknai sebagai sebuah dinamika yang lahir dari keberagaman dan kemajemukan ide dan patri dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sinjai. Meski juga tidak bisa di pungkiri bahwa prestasi serta keberhasilan pembangunan dan pemerintahan yang ada saat ini masih dianggap sangat minim ketimbang harapan yang dicapai.
Dinamika dan keinginan berpuas sebagaimana harapan yang diinginkan oleh masyarakat tentu membutuhkan dinamika inspirasi dengan menggiring ide cemerlang yang bukan hanya latah dipucapkan di bibir namun implementasinya jauh panggang dari api.
Seperti sektor penyebarluasan informasi publik yang kini menjadi salah satu sarana yang paling tercepat bagi publik untuk mengakses dan mengetahui perkembangan dan kemajuan pembangunan yang telah berjalan. Namun jika mata rantainya harus di putus sebagai salah satu upaya mendikotomi ruang dan warna serta perbedaan yang ada maka pada saat yang bersamaan persatuan dan kesatuan serta tujuan pembangunan yang kita inginkan pun runtuh seketika.
Bagaimanapun hebatnya konsep membangun Daerah Sinjai yang sekalipun itu juga diperuntukkan untuk masyarakat Kabupaten Sinjai namun jika ide dasarnya tidak bersumber dari denyut jantung pengharapan masyarakat maka pembangunan itu pun akan sia-sia.